Ketua Harian Kompolnas: Pernyataan Wakapolri Soal Penggunaan Preman Dipelintir

Ketua Harian Kompolnas: Pernyataan Wakapolri Soal Penggunaan Preman Dipelintir - Hallo sahabat Malaysia dan Sekitarnya, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ketua Harian Kompolnas: Pernyataan Wakapolri Soal Penggunaan Preman Dipelintir, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artis, Artikel Berita, Artikel Budaya, Artikel Kabar, Artikel Malaysia, Artikel Melayu, Artikel News, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Singapore, Artikel Singapura, Artikel Sosial, Artikel Terbaru, Artikel Terkini, Artikel Update, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ketua Harian Kompolnas: Pernyataan Wakapolri Soal Penggunaan Preman Dipelintir
link : Ketua Harian Kompolnas: Pernyataan Wakapolri Soal Penggunaan Preman Dipelintir

Baca juga


Ketua Harian Kompolnas: Pernyataan Wakapolri Soal Penggunaan Preman Dipelintir

Dr Benny J. Mamoto Ketua Harian Kompolnas
DKI I KEJORANEWS.COM: Masalah Covid 19 adalah masalah kita bersama, yang hrs dihadapi dan ditangani bersama-sama oleh semua komponen masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Dr Benny J. Mamoto, Ketua Harian  Komisi Kepolisian Nasional(Kompolnas) di Jakarta.

Dr Benny J. Mamoto mengatakan, "kita tidak bisa hanya menyerahkan kepada pemerintah atau aparat. Marilah kita mulai dari diri kita, keluarga kita dan lingkungan kita," katanya ketika di konfirmasi lewat pesan singkat WhatsApp, Minggu(13/9/2020). 

Menurut Purnawirawan Bintang Dua Polri ini, edukasi menjadi penting karena menyangkut kebiasaan baru yang berkaitan dengan kesehatan.

"Ketidakpedulian satu orang atau kelompok akan berdampak serius bagi semua. Saat ini cluster yang berkembang adalah dikerumunan massa, seperti pasar tradisional. Banyak Ibu-ibu dan penjual yang mengabaikan menggunakan masker. Oleh sebab itu, perlu koordinasi dan kerja sama dengan pengelola pasar dan Tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh dilingkungan tersebut," pungkasnya.

Keberadaan tokoh komunitas untuk ikut mengedukasi di lingkungan tersebut. Bila masih ada pelanggaran maka upaya persuasif dikedepankan.

Edukasi yang tepat dengan bahasa yang mudah dimengerti akan menyadarkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi, ujar mantan Deputy Pemberantasan Badan Narkotika Nasional ini. 

Menurut Benny, berkaitan dengan pernyataan Wakapolri yang dipelintir(ditafsirkan sendiri oleh penulisnya) sesungguhnya dimaksudkan sebagai pemberdayaan seluruh elemen masyarakat, termasuk di lingkungan pasar tradisional, ujarnya..

"Masing-masing pasar tradisional memiliki ciri khas sendiri sesuai kearifan lokalnya sehigga pendekatannya pun perlu disesuaikan. Penggunaan istilah preman(oleh si penulis)  justru menyesatkan dan menyinggung perasaan orang yang dituju, lanjutnya. 

Dalam tugas berat, sosialisasi protokol kesehatan, semua komponen masyarakat yang dilibatkan, termasuk tokoh masyarakat, tokoh informal, sesepuh, tokoh tertua yang ada di pasar tersebut yang punya pengaruh. Semua itu tujuannya agar masyarakat patuh pada Protokol Kesehatan sehingga mereka  terhindar dari penularan Covid 19 atau menularkan(carrier) ke-orang lain, jelasnya.

(Humas Polres Mesuji/Yusri)



Ketua Harian Kompolnas: Pernyataan Wakapolri Soal Penggunaan Preman Dipelintir

Sekianlah artikel Ketua Harian Kompolnas: Pernyataan Wakapolri Soal Penggunaan Preman Dipelintir kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Sudah dibaca Ketua Harian Kompolnas: Pernyataan Wakapolri Soal Penggunaan Preman Dipelintir linknya https://malaysiadansekitarnya.blogspot.com/2020/09/ketua-harian-kompolnas-pernyataan.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Ketua Harian Kompolnas: Pernyataan Wakapolri Soal Penggunaan Preman Dipelintir"

Posting Komentar