Preman Tak Berarti Jahat yang Siap Bantu Penerapan Prokes Covid-19

Preman Tak Berarti Jahat yang Siap Bantu Penerapan Prokes Covid-19 - Hallo sahabat Malaysia dan Sekitarnya, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Preman Tak Berarti Jahat yang Siap Bantu Penerapan Prokes Covid-19, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artis, Artikel Berita, Artikel Budaya, Artikel Kabar, Artikel Malaysia, Artikel Melayu, Artikel News, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Singapore, Artikel Singapura, Artikel Sosial, Artikel Terbaru, Artikel Terkini, Artikel Update, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Preman Tak Berarti Jahat yang Siap Bantu Penerapan Prokes Covid-19
link : Preman Tak Berarti Jahat yang Siap Bantu Penerapan Prokes Covid-19

Baca juga


Preman Tak Berarti Jahat yang Siap Bantu Penerapan Prokes Covid-19

Wakapolri
DKI I KEJORANEWS.COM: Jangan terjebak stigma. Mereka yang menjadi petugas keamanan di pasar tradisional, belum tentu seorang preman yang jahat. Boleh jadi, mereka bakal menjadi pahlawan dengan mendorong kedisiplinan warga dan konsumen pasar dalam menjalankan Protokol Kesehatan(Prokes) guna mencegah Covid-19.

Pernyataan Wakapolri soal pemberdayaan sosok petugas keamanan informal, biasa disebut preman atau jeger, di Pasar-pasar tradisional punya tujuan mulia. Itu agar pedagang dan pengunjung pasar taat patuh kepada Protokol Kesehatan Covid-19. Bukan Apa-apa, pasar dan pusat perdagangan dibeberapa kasus terbukti menjadi klaster penyebaran Covid-19, pungkasnya, Minggu(13/9/2020).

Sedangkan penggunaan istilah jeger yang kemudian media memperluasnya menjadi preman, tak perlu dimaknai secara dangkal. 

Harus dipahami bahwa dalam setiap komunitas selalu ada tokoh-tokoh yang dipandang dan menjadi panutan.

Menjadikan tokoh yang dipandang dalam komunitas menjadikan perintah,ajakan, anjuran menjadi lebih efektif. Bahkan, seringkali tanpa harus memberikan ancaman atau sanksi jika tokoh terpandang dikomunitasnya melakukan suatu tindakan, akan langsung dicontoh oleh anggota komunitas.

Dalam sosiologi, ini dapat terjadi karena masyarakat kita secara mayortas diikat oleh hubungan relasi patron and client, relasi saling tergantung. Atau dalam pendekatan lain, karena rasa in group dan out group, kalau tidak mengikuti tokoh seperti bukan dari bagian group.

Jadi pernyataan Wakapolri dipahami sebagai ajakan agar semua elemen bisa patuh pada protokol kesehatan, kalau tidak patuh maka minta bantuan kepada tokoh setempat atau tokoh komunitas. Kalau di pasar ada jeger, di komunitas lain ada tokoh yang lain. Jadi bukan soal preman, tetapi siapa saja yang berpengaruh di lingkungkungannya agar patuh anjuran, ajakan kepada protokol Covid-19 menjadi lebih efektif.

Jadi bukan soal preman tetapi kepada seluruh tokoh komunitas apa saja. Apalagi ada realitas preman pensiun, preman sadar ini fenomena yang ada di kehidupan. Jadi ayo kita patuhi protokol kesehatan, karena ancaman Covid-19 itu nyata. Kalau perlu tanpa harus berdebat, siapa penyampai kebaikan itu.

Intinya ajakan Wakaporli mendorong setiap elemen  kelompok masyarakat untuk ikut berperan agar semakin patuh  standard covid, jd fokus pada tujuan, substansi yang mau dituju atas harapan Kapolri demi kesehatan dan keselamatan kemanusiaan.

(Humas Polres Mesuji/Yusri)



Preman Tak Berarti Jahat yang Siap Bantu Penerapan Prokes Covid-19

Sekianlah artikel Preman Tak Berarti Jahat yang Siap Bantu Penerapan Prokes Covid-19 kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Sudah dibaca Preman Tak Berarti Jahat yang Siap Bantu Penerapan Prokes Covid-19 linknya https://malaysiadansekitarnya.blogspot.com/2020/09/preman-tak-berarti-jahat-yang-siap.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Preman Tak Berarti Jahat yang Siap Bantu Penerapan Prokes Covid-19"

Posting Komentar