Gerakan Nasional, Aksi Bergizi bagi Siswa Sekolah Lanjutan - Hallo sahabat Malaysia dan Sekitarnya, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Gerakan Nasional, Aksi Bergizi bagi Siswa Sekolah Lanjutan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artis, Artikel Berita, Artikel Budaya, Artikel Kabar, Artikel Malaysia, Artikel Melayu, Artikel News, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Singapore, Artikel Singapura, Artikel Sosial, Artikel Terbaru, Artikel Terkini, Artikel Update, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Gerakan Nasional, Aksi Bergizi bagi Siswa Sekolah Lanjutan
link : Gerakan Nasional, Aksi Bergizi bagi Siswa Sekolah Lanjutan

Gerakan Nasional, Aksi Bergizi bagi Siswa Sekolah Lanjutan

Gerakan aksi bergizi-

NATUNA | KEJORANEWS.COM : Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna melalui Dinas Kesehatan melaksanakan kegiatan Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang dilaksanakan di SMAN 1 Bunguran Tengah,Jum’at, (19/7/2024).

Gerakan aksi bergizi dengan tema ‘Anak Merdeka dari Kekerasan, Perkawinan Anak, Pekerjaan Anak dan Stunting’ juga menggandeng siswa-siswi SMPN 1 Bunguran Tengah sebagai sasaran kampanye kegiatan aksi Nasional ini.

Kegiatan diawali dengan senam bersama, kegiatan selanjutnya adalah sarapan bersama sekaligus konsumsi bersama tablet Fe yang diperlukan oleh tubuh untuk pembentukan sel darah merah atau hemoglobin.

Kepala Dinas Kesehatan, Hikmat Aliansyah dalam sambutannya menyampaikan gerakan aksi gizi ini sebagai upaya untuk mencegah anemia pada remaja putri di Kabupaten Natuna.

"Remaja putri para calon ibu, maka harus diperhatikan dan memperhatikan kebutuhan gizinya. Agar kedepan dapat melahirkan generasi sehat dan tidak stunting," kata Hikmat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Sri Riawati menyampaikan, keuntungan memastikan terpenuhinya gizi dan kelompok usia sekolah dan remaja adalah kita akan mendapatkan anak usia sekolah dan remaja yang sehat dan berprestasi.

Terkait hal ini perlu dilakukan screening dan juga pemberian nutrisi dan kehidupan yang lebih baik.

“Pentingnya mengatasi masalah gizi remaja sebagai upaya untuk mencapai bonus demografi tahun 2030, hal ini untuk mencegah menurunnya potensi akademik kapasitas dan produktivitas kerja,” terang Sri .

Kegiatan diisi dengan talk show dengan tema’Anak Merdeka Dari Kekerasan, Perkawinan Anak, Pekerja Anak dan Stunting’.

(Dayat)