Pengelolaan Keunikan Budaya Tingkatkan Pariwisata #PesonaSandalwood #PesonaTenunIkatSumba #Pesona1001Kuda #PariwisataJuara

Pengelolaan Keunikan Budaya Tingkatkan Pariwisata #PesonaSandalwood #PesonaTenunIkatSumba #Pesona1001Kuda #PariwisataJuara - Hallo sahabat Malaysia dan Sekitarnya, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pengelolaan Keunikan Budaya Tingkatkan Pariwisata #PesonaSandalwood #PesonaTenunIkatSumba #Pesona1001Kuda #PariwisataJuara, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Budaya, Artikel Kabar, Artikel Malaysia, Artikel Melayu, Artikel News, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Sosial, Artikel Terbaru, Artikel Terkini, Artikel Update, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pengelolaan Keunikan Budaya Tingkatkan Pariwisata #PesonaSandalwood #PesonaTenunIkatSumba #Pesona1001Kuda #PariwisataJuara
link : Pengelolaan Keunikan Budaya Tingkatkan Pariwisata #PesonaSandalwood #PesonaTenunIkatSumba #Pesona1001Kuda #PariwisataJuara

Baca juga


Pengelolaan Keunikan Budaya Tingkatkan Pariwisata #PesonaSandalwood #PesonaTenunIkatSumba #Pesona1001Kuda #PariwisataJuara






Keunikan budaya merupakan ciri khas sebuah bangsa dan bila dikelola dengan baik akan menjadi keunggulan yang dimiliki Indonesia dibanding bangsa-bangsa lain, terutama di bidang pariwisata.

Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika memberikan sambutan pada Parade Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat Sumba 2017 di Lapangan Galatama, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu 12 Juli 2017.

Dengan jumlah suku sebanyak 714 etnis yang tersebar di 17.000 pulau, ini menunjukkan keanekaragaman yang dimiliki Indonesia. "Inilah kebinekaan kita, Bhinneka Tunggal Ika yang harus kita jaga, karena sangat beragam," tutur Presiden.

Untuk itu Kepala Negara menghimbau agar keunikan tersebut dapat dikelola dengan baik dan kegiatan promosi dapat dilakukan secara masif dan efektif agar wisatawan berbondong-bondong datang. 

Keunikan yang dimiliki oleh Pulau Sumba misalnya, adalah kuda Sandelwood yang setiap tahun dipakai untuk parade, dan tak jarang digunakan untuk mas kawin. "Ini simbol kesatria," ucap Presiden. 

Keunikan lainnya adalah budaya cium hidung. Saat tiba di bandara, Presiden dibisiki Bupati Sumba Barat Daya tentang cium hidung. "Itu adalah simbol nafas kehidupan," ujar Presiden.

Menurut Presiden, setiap suku dan daerah memiliki keunikan dan memiliki kelebihannya masing-masing yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. 

"Seperti acara Festival Sandelwood dan Kain Tenun Ikat Sumba hari ini. Keduanya adalah contoh nyata, bagaimana alam memberikan sebuah budaya lokal yang menjadi keunggulan dalam pariwisata," kata Presiden.

Presiden juga mengharapkan agar Parade Kuda Sandelwood dan Festival Tenun Ikat Sumba tidak seperti kembang api, menyala terang satu kali tapi langsung redup. Namun harus dibuat secara berkelanjutan, sehingga harus dipikirkan apa yang dapat dilakukan untuk mempertahankan budaya ini agar tingkat kedatangan wisatawan tetap berlangsung meski tidak ada festival.

"Kemudian harus dikelola secara modern, banyak media sosial yang bisa dimanfaatkan untuk promosi, undang para _blogger_ ke Sumba untuk membantu promosi yang ada. Kalau perlu cari sutradara film, baik nasional maupun internasional yang mau produksi filmnya dengan latar belakang keindahan Sumba, supaya NTT makin terkenal di manca negara," ucapnya.

Dalam acara ini, Presiden juga sempat mengadakan kuis kepada masyarakat yang hadir dan memberikan sepeda sebagai hadiah untuk setiap pertanyaan yang dapat dijawab dengan baik. 

Sebelum meninggalkan Lapangan Galatama, Presiden juga menyaksikan atraksi budaya, parade kuda Sandelwood, proses tenun ikat, serta menyapa dan berswafoto dengan masyarakat.

Turut mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo antara lain, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya dan Bupati Sumba Barat Daya Markus Dairo Talu.

Setelah santap siang bersama, Presiden dan Ibu Iriana bersama rombongan kemudian melanjutkan perjalanannya menuju Makassar, Sulawesi Selatan pada pukul 14.00 WITA melalui Bandara Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.


Sumba Barat Daya, 12 Juli 2017
Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

Bey Machmudin


Pengelolaan Keunikan Budaya Tingkatkan Pariwisata #PesonaSandalwood #PesonaTenunIkatSumba #Pesona1001Kuda #PariwisataJuara

Sekianlah artikel Pengelolaan Keunikan Budaya Tingkatkan Pariwisata #PesonaSandalwood #PesonaTenunIkatSumba #Pesona1001Kuda #PariwisataJuara kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Sudah dibaca Pengelolaan Keunikan Budaya Tingkatkan Pariwisata #PesonaSandalwood #PesonaTenunIkatSumba #Pesona1001Kuda #PariwisataJuara linknya https://malaysiadansekitarnya.blogspot.com/2017/07/pengelolaan-keunikan-budaya-tingkatkan.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Pengelolaan Keunikan Budaya Tingkatkan Pariwisata #PesonaSandalwood #PesonaTenunIkatSumba #Pesona1001Kuda #PariwisataJuara"

Posting Komentar