Kuota PPPK Harus Ditambah, Tak Banyak Guru yang Mau Berkerja di Wilayah Perbatasan

Kuota PPPK Harus Ditambah, Tak Banyak Guru yang Mau Berkerja di Wilayah Perbatasan - Hallo sahabat Malaysia dan Sekitarnya, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kuota PPPK Harus Ditambah, Tak Banyak Guru yang Mau Berkerja di Wilayah Perbatasan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artis, Artikel Berita, Artikel Budaya, Artikel Kabar, Artikel Malaysia, Artikel Melayu, Artikel News, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Singapore, Artikel Singapura, Artikel Sosial, Artikel Terbaru, Artikel Terkini, Artikel Update, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kuota PPPK Harus Ditambah, Tak Banyak Guru yang Mau Berkerja di Wilayah Perbatasan
link : Kuota PPPK Harus Ditambah, Tak Banyak Guru yang Mau Berkerja di Wilayah Perbatasan

Baca juga


Kuota PPPK Harus Ditambah, Tak Banyak Guru yang Mau Berkerja di Wilayah Perbatasan

Kuota PPPK Harus Ditambah, Tak Banyak Guru yang Mau Berkerja di Wilayah Perbatasan
Kepala ORI Perwakilan Kepri
NATUNA I KEJORANEWS.COM : Program pemerintah pusat dalam peningkatan status tenaga pendidik honor termasuk guru menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) nampaknya kurang dirasakan guru-guru di Kabupaten Natuna di Provinsi Kepulauan Riau.

Saat melakukan pertemuan dengan Nizam, selaku Kasubag Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Kepri di Kabupaten Natuna pada Selasa, (6/12), Ombudsman RI  Perwakilan Kepulauan Riau mendapatkan informasi bahwa, dari sekitar 590, hanya 30% guru yang berstatus PPPK, sisanya masih berstatus guru honor Pemerintah Daerah dan Bantuan Opersional Sekolah (BOS).

"Dijelaskan pada kami bahwa, selalu ada kesempatan bagi para guru untuk mengikuti tes, tetapi kuota yang disediakan kecil, tidak sebanding dengan jumlah guru honorer yang sangat banyak, sehingga jumlah guru yang diangkat menjadi ASN PPPK juga sedikit," jelas, Dr Lagat Siadari selaku Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kepualauan Riau, di Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Natuna - Kepri.

Lanjutnya, menyarankan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Pendidikan dapat melobi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi terkait penambahan jumlah kuota PPPK guru di di wilayah perbatasan terluar seperti Natuna.

"Tidak banyak guru yang mau bekerja di pulau-pulau pelosok, apalagi jumlah siswa di sejumlah sekolah sedikit, membuat berkurangnya jam mengajar sesuai bidang ilmu yang memaksa mereka mengajar pelajaran lain sehingga tidak sedikit dari mereka minta pindah. Jadi, ini adalah pengabdian yang luar biasa. Oleh karena itu, peluang pengangkatan mereka jadi ASN harus menjadi prioritas Pemerintah," katanya.

Peningkatan status dari honor menjadi ASN PPPK, Diharapkan akan memberikan motivasi pengabdian yang tinggi untuk tetap menjadi guru di sana dan tidak beralih profesi


Ombudsman Kepri


Kuota PPPK Harus Ditambah, Tak Banyak Guru yang Mau Berkerja di Wilayah Perbatasan

Sekianlah artikel Kuota PPPK Harus Ditambah, Tak Banyak Guru yang Mau Berkerja di Wilayah Perbatasan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Sudah dibaca Kuota PPPK Harus Ditambah, Tak Banyak Guru yang Mau Berkerja di Wilayah Perbatasan linknya https://malaysiadansekitarnya.blogspot.com/2022/12/kuota-pppk-harus-ditambah-tak-banyak.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Kuota PPPK Harus Ditambah, Tak Banyak Guru yang Mau Berkerja di Wilayah Perbatasan"

Posting Komentar