Kapal Mati Mesin dan Bocor, Wisatawan Pulau Penyengat Berhasil Dievakuasi - Hallo sahabat Malaysia dan Sekitarnya, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kapal Mati Mesin dan Bocor, Wisatawan Pulau Penyengat Berhasil Dievakuasi, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artis, Artikel Berita, Artikel Budaya, Artikel Kabar, Artikel Malaysia, Artikel Melayu, Artikel News, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Singapore, Artikel Singapura, Artikel Sosial, Artikel Terbaru, Artikel Terkini, Artikel Update, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kapal Mati Mesin dan Bocor, Wisatawan Pulau Penyengat Berhasil Dievakuasi
link : Kapal Mati Mesin dan Bocor, Wisatawan Pulau Penyengat Berhasil Dievakuasi

Kapal Mati Mesin dan Bocor, Wisatawan Pulau Penyengat Berhasil Dievakuasi

Suasana Evakuasi Korban

TJ.PINANG I KEJORANEWS.COM : Ketua Tim Rescue Tanjung Pinang, Yones Hermanto menyampaikan bahwa berdasarkan keterangan dari salah satu korban, bahwa kapal kayu/pompong yang mereka gunakan, hendak menuju pelabuhan Tanjung Pinang. Dalam perjalanan di tengah laut, kapal mengalami mati mesin, dan terdapat rembasan air yang masuk ke kapal.

"Selanjutnya, saat Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan (KanSAR) Tanjung Pinang yang sedang melaksanakan siaga SAR Khusus Angkutan Lebaran Tahun 2022/1443 H. Menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB), langsung mengevakuasi awak kapal di perairan laut Tanjung Pinang, yang hendak menuju objek wisata Pulau Penyengat ke Pelabuhan Tanjung Pinang," terangnya, (6/5).

Suasana Evakuasi Korban

Lanjutnya, kapal kayu/pompong tersebut berisi 17 orang, diantaranya 1 Pengemudi, 1 Pembantu pengemudi, dan 15 Wisatawan.

"Ini adalah salah satu tugas dan Tanggung jawab bersama khususnya KanSAR Tanjung Pinang. Basarnas hadir ditengah tengah masyarakat agar selalu berupaya untuk membantu masyarakat yang sedang membutuhkan khusunya bagi angkutan laut objek wisata dan antar pulau lainnya," tutupnya.

Editor:

Andi Pratama