Belasan Tahun Menanti Pembangunan SPBU, Pulau Daik Dikemas Seperti Perkampungan

Belasan Tahun Menanti Pembangunan SPBU, Pulau Daik Dikemas Seperti Perkampungan - Hallo sahabat Malaysia dan Sekitarnya, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Belasan Tahun Menanti Pembangunan SPBU, Pulau Daik Dikemas Seperti Perkampungan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artis, Artikel Berita, Artikel Budaya, Artikel Kabar, Artikel Malaysia, Artikel Melayu, Artikel News, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Singapore, Artikel Singapura, Artikel Sosial, Artikel Terbaru, Artikel Terkini, Artikel Update, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Belasan Tahun Menanti Pembangunan SPBU, Pulau Daik Dikemas Seperti Perkampungan
link : Belasan Tahun Menanti Pembangunan SPBU, Pulau Daik Dikemas Seperti Perkampungan

Baca juga


Belasan Tahun Menanti Pembangunan SPBU, Pulau Daik Dikemas Seperti Perkampungan

Belasan Tahun Menanti Pembangunan SPBU, Pulau Daik Dikemas Seperti Perkampungan
Suasana Ibu Kota (Dok Pemkab Lingga)
LINGGA I KEJORANEWS.COM : Warga yang tinggal di pulau Daik, sudah belasan tahun sampai sekarang masih menanti pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Hal tersebut disampaikan oleh Salah seorang pemuda di Daik, Wakil Kepala Bidang Agutasi Dewan Pengurus Daerah Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Provinsi Kepulauan Riau, M Salim. Sabtu, (31/10/2020)
 
Pulau Daik yang mana merupakan ibu kotanya Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), selama ini pengendara sepeda motor dan mobil terpaksa membeli premium yang dijual eceran.
 
"Miris, setelah 17 tahun Lingga menjadi kabupaten, SPBU semestinya dibangun di pusat pemerintahan Lingga. tapi di Daik belum ada," katanya.
 
Lanjutnya, SPBU merupakan fasilitas yang dibutuhkan masyarakat, dengan jumlah kendaraan yang cukup banyak, terutama kendaraan roda dua. Dan berdirinya SPBU ini juga menjadi salah satu tolak ukur ukuran kemajuan suatu daerah.
 
"Semestinya menjadi perhatian pemerintah untuk membawa pengusaha membangun SPBU di Daik. Malu, kalau ada tamu atau wisatawan datang ke Daik, tetapi untuk SPBU saja tidak ada. Ini ibu kota kabupaten, pusat pemerintahan, tapi dikemas seperti perkampungan," ungkap M. Salim.
 
Hal senada juga disampaikan salah seorang pemuda di Daik, Agung mengatakan pembangunan SPBU dibutuhkan masyarakat karena harga premium eceran contohnya jauh lebih mahal dibanding harga yang ditetapkan Pertamina. "Harga premium dalam satu botol ukuran 1.500 ML Rp 14.000. Kalau di-SPBU paling hanya sekitar Rp 11.000," tutupnya.
 
 
Andi Pratama


Belasan Tahun Menanti Pembangunan SPBU, Pulau Daik Dikemas Seperti Perkampungan

Sekianlah artikel Belasan Tahun Menanti Pembangunan SPBU, Pulau Daik Dikemas Seperti Perkampungan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Sudah dibaca Belasan Tahun Menanti Pembangunan SPBU, Pulau Daik Dikemas Seperti Perkampungan linknya https://malaysiadansekitarnya.blogspot.com/2020/10/belasan-tahun-menanti-pembangunan-spbu.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Belasan Tahun Menanti Pembangunan SPBU, Pulau Daik Dikemas Seperti Perkampungan"

Posting Komentar