Hadapi Isu Covid-19, Ketua DPRD Kepri Himbau Jangan Panik - Hallo sahabat Malaysia dan Sekitarnya, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Hadapi Isu Covid-19, Ketua DPRD Kepri Himbau Jangan Panik, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artis, Artikel Berita, Artikel Budaya, Artikel Kabar, Artikel Malaysia, Artikel Melayu, Artikel News, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Singapore, Artikel Singapura, Artikel Sosial, Artikel Terbaru, Artikel Terkini, Artikel Update, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Hadapi Isu Covid-19, Ketua DPRD Kepri Himbau Jangan Panik
link : Hadapi Isu Covid-19, Ketua DPRD Kepri Himbau Jangan Panik

Hadapi Isu Covid-19, Ketua DPRD Kepri Himbau Jangan Panik

Virus Corona, Covid - 19

TJ.PINANG I KEJORANEWS.COM: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Riau (DPRD Kepri), meminta seluruh masyarakat tenang dan tidak panik terkait virus corona. Minggu, (08/03/2020)

Ketua DPRD Provinsi Kepri, Jumaga Nadeak SH menyampaikan terkait isu - isu virus (Covid-19) yang berkembang, untuk tidak khawatir dan panik berlebihan. Yang harus dilakukan masyarakat adalah selalu utamakan pola hidup sehat untuk menghindari virus ini.

"Seperti anjuran Dinas Kesehatan selalu rutin melakukan cuci tangan dan jika flu atau batuk menggunakan masker. masyarakat untuk dapat memilih - milah informasi dan berit-berita seputar virus corona ini," terangnya di Tanjung pinang - Kepri.

"Jangan sampai berita yang beredar tidak benar atau hoax sehingga menimbulkan kepanikan dan ketidak nyamanan di masyarakat. Sebelumnya, yang penting masyarakat jangan terlalu panik dan khawatir yang berlebihan karena takut akan virus ini," tutupnya.

Tidak hanya, Ketua DPRD Kepri, himbauan yang sama Plt Gubernur Kepri, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, juga tak henti agar seluruh masyarakat Kepri tidak panik atau khawatir berlebihan terkait telah masuknya dua kasus virus Corona atau Covid-19 di Indonesia.

Andi Pratama