International Coconut Festival di Bali Dihadiri 24 Negara sahabat dan Anggota KOPEK

International Coconut Festival di Bali Dihadiri 24 Negara sahabat dan Anggota KOPEK - Hallo sahabat Malaysia dan Sekitarnya, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul International Coconut Festival di Bali Dihadiri 24 Negara sahabat dan Anggota KOPEK, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artis, Artikel Berita, Artikel Budaya, Artikel Kabar, Artikel Malaysia, Artikel Melayu, Artikel News, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Singapore, Artikel Singapura, Artikel Sosial, Artikel Terbaru, Artikel Terkini, Artikel Update, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : International Coconut Festival di Bali Dihadiri 24 Negara sahabat dan Anggota KOPEK
link : International Coconut Festival di Bali Dihadiri 24 Negara sahabat dan Anggota KOPEK

Baca juga


International Coconut Festival di Bali Dihadiri 24 Negara sahabat dan Anggota KOPEK

Konferensi Kopek III -
LINGGA I KEJORANEWS.COM : Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK) Indonesia menggelar Konferensi Kopek III di Bali selama 3 hari mulai dari tanggal 14 September sd 17 September 2019.

Bupati Lingga, Alias Wello , S.IP., M.Tr.IP. selaku Wakil Ketua Kopek yang hadir di konferensi ini menyatakan, bahwa Kabupaten Lingga sangat membuka diri untuk semua investasi, bahkan ia memastikan telah menyiapkan sejumlah kemudahan mulai dari kemudahan perizinan, hingga berbagai pelayanan yang sifatnya bebas biaya.

“Saat ini tidak ada lagi bangsa yang bisa bergerak sendiri menuju kemandirian. Artinya untuk mencapai bangsa yang unggul, kita harus menjalin kerjasama hulu dan hilir, menguasai teknologi dan informasi, serta menguasai pangsa pasar yang baik. Sehingga kita bisa membangun sinergitas menuju bangsa yang mandiri,” kata Bupati yang biasa disapa Awe ini.Sabtu (14/09/2019).

Pada kesempatan tersebut, Awe juga memaparkan beberapa potensi di bidang pertanian, perikanan, peternakan dan perkebunan, juga mencakup potensi aneka mineral tambang.


"  Berbagai potensi yang ada tersebut kita tawarkan bagi semua pihak yang ingin berinvestasi. Rugi rasanya jika kita sudah datang jauh-jauh, namun tak bisa membawa sebuah kesepakatan dan kerjasama untuk kemajuan bersama di masa depan,” kata Bupati Lingga.

Terkait kehadiran delegasi dari Tanzania yang dipimpin oleh Menteri Industri, Perdagangan dan Investasi Wilayah Otonomi Khusus Zanzibar, Amina Saloum Ali yang dikesempatan ini mengharapkan adanya kerjasama antara negaranya dengan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil kelapa.

Awe berharap agar kedua belah pihak bisa membangun kebersamaan mulai dari hal yang kecil, hingga menjadi sesuatu kerjasama yang besar.


“ Hal yang besar itu di mulai dari suatu  yang kecil dan itulah yang akan membentuk kesempurnaan yang besar Kalau kita menjalin kebersamaan. Dengan persaingan usaha yang sehat, berbagai produk unggulan yang kita hasilkan dari masing-masing negara bisa menjadi tumbuh dan besar bersama.”imbuhnya.

Diakhir penyampaiannya, beliau berharap besar adanya pertemuan itu  bisa terjalin komitmen bersama untuk membangun masa depan yang sama, untuk menuju peradaban yang lebih baik.

Prof.DR.ir. Nelson Pomalingo, MPd selaku Ketua dari daerah penghasil kelapa membuka pertemuan terbatas dengan beberapa kepala daerah dan negara sebagai konsumen dan penghasil kelapa dan sepakat untuk menjalin kerjasama di bidang industri kelapa.

Pada pertemuan ini, Amina selaku Menteri Industri, Perdagangan dan Investasi Wilayah Otonomi Khusus Zanzibar yang hadir bersama delegasi dari negara Srilangka menyampaikan,  bahwa memiliki potensi pasar kepala yang sangat bagus, namun beliau menginformasikan bahwa saat ini, tempat asalnya yang merupakan negara bagian Tanzania tersebut sedang menghadapi masalah penurunan produksi. Sehingga ia rela datang jauh-jauh dari negaranya untuk mengundang para pengusaha dari Indonesia untuk berinvestasi di negaranya.Mengingat kelapa sangat penting di negaranya, hal ini ditandai dengan adanya simbol kelapa, cengkih dan kepulauan yang tergambar dalam logo negaranya.

Prof. Nelson, Ketua KOPEK yang juga merupakan Bupati Kabupaten Gorontalo, Provinsi Sulawesi Utara, mengaku menyambut baik tawaran dari Tanzania itu. Tawaran tersebut akan langsung dibahas dalam pertemuan bisnis dengan pengusaha yang dijadwalkan akan segera dilaksanakan setelah acara tersebut.

Katanya, KOPEK dan pengusaha kelapa di Indonesia akan berkunjung ke Tanzania untuk mencari formula kerjasama yang tepat. Sekaligus memenuhi undangan Presiden Tanzania. Namun, sebelumnya lebih dulu dilakukan pertemuan khusus. Untuk memantapkan kerja sama yang akan dijalin nantinya.

Di konvrensi kelapa III ini Bupati lingga di dampingi dari Dinas Pariwisata, pertanian, Disperindag UKM, PTSP, Kominfo Humas, Dekranasda dan PKK.

Mardian


International Coconut Festival di Bali Dihadiri 24 Negara sahabat dan Anggota KOPEK

Sekianlah artikel International Coconut Festival di Bali Dihadiri 24 Negara sahabat dan Anggota KOPEK kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Sudah dibaca International Coconut Festival di Bali Dihadiri 24 Negara sahabat dan Anggota KOPEK linknya https://malaysiadansekitarnya.blogspot.com/2019/09/international-coconut-festival-di-bali.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "International Coconut Festival di Bali Dihadiri 24 Negara sahabat dan Anggota KOPEK"

Posting Komentar