Judul : Walikota Batam: Perubahan Penerimaan APBD 2019 Turun Menjadi Rp 2,6 T
link : Walikota Batam: Perubahan Penerimaan APBD 2019 Turun Menjadi Rp 2,6 T
Walikota Batam: Perubahan Penerimaan APBD 2019 Turun Menjadi Rp 2,6 T
Walikota Batam, Muhammad Rudi (kedua dari kiri) |
BATAM I KEJORANEWS.COM : Walikota Batam, Muhammad Rudi menyampaikan proyeksi pendapatan daerah Kota Batam pada Anggaran Pendapatan belanja Daerah (APBD) 2019 dikoreksi sebesar 6,65 persen. Selasa (16/07/2019)
“Perubahan penerimaan APBD Kota Batam tahun anggaran 2019 yaitu Rp 2,843 Triliun menjadi berubah menjadi Rp 2,654 Triliun. Atau berkurang 6,65 persen,” katanya
Hal tersebut disampaikannya (15/7) pada pidato Paripurna penyampaian dan penjelasan Walikota Batam atas rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (KUA/PPAS) Tahun 2020, dan KUA/PPAS Perubahan APBD tahun anggaran 2019, di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam.
Perubahan pendapatan terjadi berbagai komponen. Antara lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Rp1,350 triliun menjadi Rp1,196 Triliun, atau berkurang 11,43 persen. Kemudian dana perimbangan juga turun 5,68 persen dari Rp 1,148 Triliun menjadi Rp1,083 Triliun.
Sedangkan lain-lain pendapatan yang sah diproyeksikan bertambah 1,99 persen dari Rp 323 Miliar menjadi Rp 330 Miliar. Peningkatan juga terjadi pada target penerimaan komponen pembiayaan, dari Rp 20,3 Miliar menjadi Rp 44,4 Miliar.
Karena ada perubahan asumsi pendapatan, maka Pemerintah Kota Batam membuat beberapa kebijakan terkait belanja daerah. Di antaranya dengan evaluasi serta rasionalisasi pelaksanaan kegiatan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Sementara itu rencana pendapatan dalam KUA Kota Batam tahun 2020 diproyeksikan sebesar Rp 2,854 Triliun. Terdiri dari PAD Rp1,364 Triliun, Dana perimbangan Rp1,167 Triliun, Lain-lain pendapatan yang sah Rp 267 Miliar, dan Penerimaan daerah dari sisi pembiayaan Rp 55 Miliar.
“Prioritas pembangunan Kota Batam tahun 2020, difokuskan pada pembangunan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana infrastruktur dan utilitas, pengendalian banjir, dan kebersihan di Kota Batam. Dalam rangka meningkatkan kualitas Kota Batam sebagai kawasan destinasi investasi,” ujarnya.
Kemudian, sambung Rudi, prioritas berikutnya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas mutu serta pelayanan pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.
"Selanjutnya peningkatan sarana dan prasarana transportasi, peningkatan pengembangan kepariwisataan, fasilitas investasi dan promosi. Serta peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," pungkas Walikota Batam.
Hal tersebut disampaikannya (15/7) pada pidato Paripurna penyampaian dan penjelasan Walikota Batam atas rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (KUA/PPAS) Tahun 2020, dan KUA/PPAS Perubahan APBD tahun anggaran 2019, di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Batam.
Perubahan pendapatan terjadi berbagai komponen. Antara lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Rp1,350 triliun menjadi Rp1,196 Triliun, atau berkurang 11,43 persen. Kemudian dana perimbangan juga turun 5,68 persen dari Rp 1,148 Triliun menjadi Rp1,083 Triliun.
Sedangkan lain-lain pendapatan yang sah diproyeksikan bertambah 1,99 persen dari Rp 323 Miliar menjadi Rp 330 Miliar. Peningkatan juga terjadi pada target penerimaan komponen pembiayaan, dari Rp 20,3 Miliar menjadi Rp 44,4 Miliar.
Karena ada perubahan asumsi pendapatan, maka Pemerintah Kota Batam membuat beberapa kebijakan terkait belanja daerah. Di antaranya dengan evaluasi serta rasionalisasi pelaksanaan kegiatan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Sementara itu rencana pendapatan dalam KUA Kota Batam tahun 2020 diproyeksikan sebesar Rp 2,854 Triliun. Terdiri dari PAD Rp1,364 Triliun, Dana perimbangan Rp1,167 Triliun, Lain-lain pendapatan yang sah Rp 267 Miliar, dan Penerimaan daerah dari sisi pembiayaan Rp 55 Miliar.
“Prioritas pembangunan Kota Batam tahun 2020, difokuskan pada pembangunan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana infrastruktur dan utilitas, pengendalian banjir, dan kebersihan di Kota Batam. Dalam rangka meningkatkan kualitas Kota Batam sebagai kawasan destinasi investasi,” ujarnya.
Kemudian, sambung Rudi, prioritas berikutnya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan kualitas mutu serta pelayanan pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.
"Selanjutnya peningkatan sarana dan prasarana transportasi, peningkatan pengembangan kepariwisataan, fasilitas investasi dan promosi. Serta peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," pungkas Walikota Batam.
humas Pemko/Andi Pratama
Walikota Batam: Perubahan Penerimaan APBD 2019 Turun Menjadi Rp 2,6 T
Sekianlah artikel Walikota Batam: Perubahan Penerimaan APBD 2019 Turun Menjadi Rp 2,6 T kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Sudah dibaca Walikota Batam: Perubahan Penerimaan APBD 2019 Turun Menjadi Rp 2,6 T linknya https://malaysiadansekitarnya.blogspot.com/2019/07/walikota-batam-perubahan-penerimaan.html
0 Response to "Walikota Batam: Perubahan Penerimaan APBD 2019 Turun Menjadi Rp 2,6 T"
Posting Komentar