Ekowisata Penyu di Pulau Pahat dan Pulau Durai

Ekowisata Penyu di Pulau Pahat dan Pulau Durai - Hallo sahabat Malaysia dan Sekitarnya, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ekowisata Penyu di Pulau Pahat dan Pulau Durai, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Artis, Artikel Berita, Artikel Budaya, Artikel Kabar, Artikel Malaysia, Artikel Melayu, Artikel News, Artikel Politik, Artikel Ragam, Artikel Singapore, Artikel Singapura, Artikel Sosial, Artikel Terbaru, Artikel Terkini, Artikel Update, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ekowisata Penyu di Pulau Pahat dan Pulau Durai
link : Ekowisata Penyu di Pulau Pahat dan Pulau Durai

Baca juga


Ekowisata Penyu di Pulau Pahat dan Pulau Durai

Penyu yang Baru Menetas
ANAMBAS I KEJORANEWS.COM : Pulau Pahat dengan gugusan pantai pasir putih nan bersih, dan masih alami. Kini menjadi salah satu destinasi wisata di Provinsi Kepulauan Riau. Minggu, (05/05/2019)

Pulau Pahat merupakan salah satu dari 299 pulau yang dimiliki Kabupaten Kepulauan Anambas, merupakan daerah konservasi hewan serta terdapat terumbu karang  dan biota laut yang masih alami.

Kepala Perwakilan Sumbagut, Avicenia Darwis menjelaskan pulau tidak berpenghuni dan salah satu pulau yang terluas, merupakan daerah konservasi Penyu Hijau, Penyu Sisik yang dikelola oleh SKK Migas dan Premier Oil Natuna.

"Ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian industri hulu migas terhadap lingkungan dan bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Kita bersama masyarakat terus menjaga lingkungan di wilayah yang bersentuhan langsung dengan industri migas," terangnya.

Ia melanjutkan, secara alamiah puluhan Penyu Sisik dan Penyu Hijau pada bulan Januari - April atau Mei– Agustus, biasanya bertelur di hamparan pasir putih pada malam hari, hingga menjelang pagi.

"Dalam satu hari ada ratusan telur penyu yang dihasilkan, yang kemudian dirawat oleh warga, dibantu SKK Migas dan Premier Oil Natuna. Untuk menghasilkan anak-anak penyu/tukik yang bisa hidup dan berkembang, sehingga ekosistem laut tetap terjaga," tutupnya.

Pegawai SKK Migas dan Premier Oil Natuna Bersama Masyarakat Melepas Tukik
Ditempat yang sama, Kepala Departemen Humas SKK Migas Sumbagut, Evy Yanti mengatakan untuk menuju Pulau Pahat, waktu diperjalanan menggunakan boat sekitar 45 Menit dari Tarempa -  Anambas.

"Jangan lupa membawa kamera, makanan secukupnya, peralatan renang dan snorkling. Karena lokasi ini sangat bagus untuk pengambilan spot bawah laut, dengan terumbu karang dan biota laut yang masih alami," ungkapnya.

Selain itu, Ia menjelaskan untuk menghilangkan dahaga usai melakukan snorkling, di pulau terdapat kelapa hijau yang bisa dinikmati. Namun, air bersih/air tawar masih menjadi kendala utama untuk membilas atau mandi seusai melakukan snorkling.

"Bagi yang ingin melihat proses bertelurnya penyu-penyu pada malam hari, ada baiknya mendirikan tenda, sehingga proses bertelur penyu bisa kita lihat lebih dekat. Ukuran Penyu Sisik atau Penyu Hijau di kawasan ini sangat besar, dengan diameter sekitar 60 sentimeter," pungkasnya yang menyarankan juga ke Pulau Durai tempat penangkaran Penyu dan ekosistem laut.

Jika melalukan traveling atau berwisata di Provinsi Kepulauan Riau. Jangan lupa untuk singgah ke Pulau Pahat dan Pulau Durai yang dimiliki oleh kabupaten kepulauan Anambas.



Andi Pratama


Ekowisata Penyu di Pulau Pahat dan Pulau Durai

Sekianlah artikel Ekowisata Penyu di Pulau Pahat dan Pulau Durai kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Sudah dibaca Ekowisata Penyu di Pulau Pahat dan Pulau Durai linknya https://malaysiadansekitarnya.blogspot.com/2019/05/ekowisata-penyu-di-pulau-pahat-dan.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Ekowisata Penyu di Pulau Pahat dan Pulau Durai"

Posting Komentar