Judul : Konferprov PWI Kepri IV, Bertanjak Melawan Hoax
link : Konferprov PWI Kepri IV, Bertanjak Melawan Hoax
Konferprov PWI Kepri IV, Bertanjak Melawan Hoax
BATAM|KEJORANEWS.COM : Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Dr. H. Nurdin Basirun menyampaikan, secara langsung maupun tidak langsung. Peran pemberdayakan masyarakat, melalui komunikasi, media cetak, elektronik, dan online. Sabtu, (15/12/2018)
Peran dari seluruh insan pers sangatlah penting, dalam pemberdayakan seluruh elemen masyarakat dengan berita yang akurat, sehingga tidak menjadi tanda tanya besar di kalangan masyarakat.
"Jadi bagaimana ada pemahaman, dimana tidak ada Pemerintahan yang menyusahkan masyarakat," terangnya pada pembukaan Konfrensi Provinsi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri ke IV Tahun 2018, di harmonie one Hotel, Batam Centre - Batam.
Pada Konfrensi Provinsi yang bertemakan "Betanjak Menolak Hoax" dihadiri oleh, Ketua Umum PWI Pusat, Ketua PWI Provinsi, Walikota dan Wakil Walikota Batam, Wakapolda Kepri, Kepala Perwakilan BI Kepri, serta tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua PWI Kepri, Ramon Damora mengatakan, kenapa kita memilih tema bertanjak, karena kita tinggal di daerah Melayu kita diwarisi kebudayaan, kultural, khazanah yang luar biasa, nilai-nilai yang sudah ditinggalkan para leluhur salah satunya Raja Ali Haji.
Dalam Gurindam 12 pasal pertama, sudah mencegah Hoax, apabila terpellihara kuping berita yang jahat tiada mendaping, apibila terpelihara lidah maka terhalanglah dari padanya hal-hal yang tidak berfaedah, bersungguh-sungguhlah engaku memelihar tangan dari pada pekerjaaan yang berat dan ringan.
"Sebagai waratawan yang hidup dan bekerja di bumi Melayu, saya kira nilai-nilai Melayu bisa kita jadikan sebagai nilai-nilai yang lain untuk menopang profesionalisme pekerjaan kita," ungkapnya.
Ia menambahkan, posisi pers yang berhadapan dengan para Pejabat, Kepala Daerah, yang bagi mereka publikasi itu tidak penting, kita tidak harus membuang muka, membelakangi badan. Karena jurnalistik adalah pekerjaan yang diminta tidak diminta, dilirik tidak dilirik, harus mau menyiapkan energi jurnal di dalam diri mereka.
"Karena jurnal itu sebuah agenda yang terus menurus diminta tidak diminta diharapkan tidak diharapkan, wajib bagi kita untuk memberikan persitiwa-peristiwa publik yang terjadi," pungkas Ketua PWI Provinsi Kepri.
Selanjutnya, pada acara pembukaan Konfrensi Provinsi PWI ke IV ditandai dengan pemukulan kompang yang dilakukan secara bersamaan. (*)
Peran dari seluruh insan pers sangatlah penting, dalam pemberdayakan seluruh elemen masyarakat dengan berita yang akurat, sehingga tidak menjadi tanda tanya besar di kalangan masyarakat.
"Jadi bagaimana ada pemahaman, dimana tidak ada Pemerintahan yang menyusahkan masyarakat," terangnya pada pembukaan Konfrensi Provinsi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepri ke IV Tahun 2018, di harmonie one Hotel, Batam Centre - Batam.
Pada Konfrensi Provinsi yang bertemakan "Betanjak Menolak Hoax" dihadiri oleh, Ketua Umum PWI Pusat, Ketua PWI Provinsi, Walikota dan Wakil Walikota Batam, Wakapolda Kepri, Kepala Perwakilan BI Kepri, serta tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua PWI Kepri, Ramon Damora mengatakan, kenapa kita memilih tema bertanjak, karena kita tinggal di daerah Melayu kita diwarisi kebudayaan, kultural, khazanah yang luar biasa, nilai-nilai yang sudah ditinggalkan para leluhur salah satunya Raja Ali Haji.
Dalam Gurindam 12 pasal pertama, sudah mencegah Hoax, apabila terpellihara kuping berita yang jahat tiada mendaping, apibila terpelihara lidah maka terhalanglah dari padanya hal-hal yang tidak berfaedah, bersungguh-sungguhlah engaku memelihar tangan dari pada pekerjaaan yang berat dan ringan.
"Sebagai waratawan yang hidup dan bekerja di bumi Melayu, saya kira nilai-nilai Melayu bisa kita jadikan sebagai nilai-nilai yang lain untuk menopang profesionalisme pekerjaan kita," ungkapnya.
Ia menambahkan, posisi pers yang berhadapan dengan para Pejabat, Kepala Daerah, yang bagi mereka publikasi itu tidak penting, kita tidak harus membuang muka, membelakangi badan. Karena jurnalistik adalah pekerjaan yang diminta tidak diminta, dilirik tidak dilirik, harus mau menyiapkan energi jurnal di dalam diri mereka.
"Karena jurnal itu sebuah agenda yang terus menurus diminta tidak diminta diharapkan tidak diharapkan, wajib bagi kita untuk memberikan persitiwa-peristiwa publik yang terjadi," pungkas Ketua PWI Provinsi Kepri.
Selanjutnya, pada acara pembukaan Konfrensi Provinsi PWI ke IV ditandai dengan pemukulan kompang yang dilakukan secara bersamaan. (*)
(atm)
Konferprov PWI Kepri IV, Bertanjak Melawan Hoax
Sekianlah artikel Konferprov PWI Kepri IV, Bertanjak Melawan Hoax kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Sudah dibaca Konferprov PWI Kepri IV, Bertanjak Melawan Hoax linknya https://malaysiadansekitarnya.blogspot.com/2018/12/konferprov-pwi-kepri-iv-bertanjak.html
0 Response to "Konferprov PWI Kepri IV, Bertanjak Melawan Hoax"
Posting Komentar